Minggu, 07 Oktober 2012

SNI Tata Cara Perhitungan Harga Satuan

 
  1.  SNI DT-91-0006-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. ----) http://www.mediafire.com/?7wte9wtd66tscmr
  2. SNI DT-91-0007-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi.  ----) http://www.mediafire.com/?czl8zn0dfe1xlb5
  3. SNI DT-91-0008-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton. ----) http://www.mediafire.com/?edf72b3fjz05dsc
  4. SNI DT-91-0009-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding. ----) http://www.mediafire.com/?belcojrpo004dft
  5. SNI DT-91-0010-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran. ----) http://www.mediafire.com/?xkrvga7x4pg0rni
  6. SNI DT-91-0011-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu. ----) http://www.mediafire.com/?c40ofvkjbxa3o4b
  7. SNI DT-91-0012-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding. ----) http://www.mediafire.com/?0ecqtr83ss7sevn
  8. SNI DT-91-0013-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit. ----) http://www.mediafire.com/?ilcy70gcslb08da
  9. SNI DT-91-0014-2007 – Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium. ----) http://www.mediafire.com/?28aewb20qthzhrt

Minggu, 30 September 2012

Manajemen Konstruksi 2


Pengertian
Manajemen Konstruksi 2 adalah mata kuliah lanjutan dari manajemen konstruksi yang menitikberatkan pada penjadwalan proyek. Beberapa hal yang akan dibahas dalam penjadwalan proyek pada Manajemen Konstruksi 2 ini antara lain Metode Penjadwalan, Pengontrolan Proyek, Manajemen Pengadaan, Manajemen Kualitas, Manajemen Resiko, Manajemen SDM, dan yang terakhir Manajemen K3.

Minggu, 23 September 2012

Mekanika Teknik 3


Pengertian
Mekanika Teknik 3 adalah mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu menganalisa struktur statis tak tentu (balok, portal) dengan berbagai kondisi perletakan dengan cara menggunakan cara defleksi kemiringan (slope deflection), distribusi momen (cross), serta mampu menggambar garis pengaruh dan menghitung gaya dalam (momen, gaya lintang) maksimum rangka batang statis tertentu, balok statis tak tentu.